Senin, 23 Agustus 2010

keutamaan membaca bismillah

Keutamaan Membaca Basmalah

Written by Sahdan

Dalam menafsirkan surat Al Kafirun ayat terakhir , Hazrat Khalifatul Masih Tsani bersabda bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“KULLU AMRIN DZI BAALIN LAM YUBDA’ BISMILLAAHI FAHUWA ABTAR.”
Jadi setiap pekerjaan yang tidak dimulai dengan nama Allah tidak akan membuahkan hasil (be natijah hota he) Seolah olah dalam setiap pekerjaan hendaklah perhatian tertuju kepada Allah, apakah itu pekerjaan kecil ataupun besar, karena tanpa pertolongannya manusia tidak bisa melangkah satu langkah pun. Dan kalaulah ada pertolongannya, seorang manusia yang lemah pun bisa melakukan banyak hal. Dengan memberikan perintah untuk membaca bismillah setiap sebelum mengerjakan sesuatu, seolah-olah dikatakan kepada seorang Muslim bahwa setiap gerakannya hendaknya untuk Allah Ta’ala semata, karena tidak akan ada yang membaca bismillah sebelum mengerjakan pekerjaan yang buruk.
Lazimnya bismillah akan dibaca untuk pekerjaan yang didalamnya zat Allah Ta’ala bisa menyatu dengan hambanya. Jadi dengan adanya perintah ini akan menjadi penghalang dari segala keburukan yang selalu menguasai manusia. Ketika ada seorang Muslim yang membaca Bismillah dan memiliki niyat yang tidak baik, maka segera dia akan ingat bahwa Allah Ta’ala telah melarang dia dari pekerjaan itu karena itu dia pasti akan terhenti dari pekerjaan tersebut. Dan tidak akan melangkah lagi kepada pekerjaan yang tidak jaiz. Selanjutnya dia akan memperhatikan sifat memaafkan dan kasih sayang terhadap manusia dalam segala hal. Karena sifat Rahman dan Rahim Allah Ta’ala menuntut supaya hamba pun memperlakukan sesama makhluk dengan penuh kasih sayang. Rasulullah SAW juga mengajarkan doa untuk setiap pekerjaan, yang dengannya satu sisi perhatian manusia akan tertuju kepada Allah Ta’ala, yang kedua hikmahnya adalah seorang Muslim hendaknya tidak melakukan suatu pekerjaan yang bertentangan dengan perintah Allah Ta’ala karena kalaulah dia mengerjakan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah Ta’ala, maka dia tidak akan bisa berdoa.(Tafsir Kabir jilid 10 hal 460) Penerjemah: Mahmud Ahmad Wardi Segala puji bagi Allah, Rabb pemberi segala nikmat. Shalawat dan salam kita panjatkan kepada penghulu para Nabi, keluarga, sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam